-->

Materi PPKn Kelas X Semester 2 (BAB 7) WAWASAN NUSANTARA DALAM KONTEKS NKRI

 Lampiran Materi KD.3.7

BAB 7
WAWASAN NUSANTARA DALAM KONTEKS NKRI
 
Pertemuan Pertama
 
A. Wawasan Nusantara

1.  Pengertian Wawasan Nusantara
          Wawasan Nusantara pada dasarnya merupakan cara pandang terhadap bangsa sendiri. Kata "Wawasan" berasal dari kata "Wawas yang berarti melihat atau memandang (S.Sumarso, 2005). 
           Secara etimologis wawasan nusantara berasal dari kata "Wawasan" dan "Nusantara". Wawasan berasal dari kata "wawas" (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi.
Sedangkan Nusantara berasal dari kata "nusa" dan "antara". "Nusa" artinya pulau atau kesatuan kepulauan. "Antara" artinya menunjukkan letak antara dua benua. Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia, dan dua Samudra yaitu Samudra Hindia dan Pasifik.
           Secara sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa indonesia diri dan lingkungannya. Wawasan nusantara nasional indonesia pada hakikatnya merupakan perwujudan dari kepulauan nusantara sebagai satu kesatuanpertahanan dan keamanan.

2. Hakikat Wawasan Nusantara
           Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara indonesia tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan dan perorangan.
 
3. Asas Wawasan Nusantara
            Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa indonesia terhadap kesepakatan bersama. Jika asas wawasan nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut yang berarti tercerai berainya bangsa dan negara indonesia.
Adapun asas wawasan nusantara tersebut adalah sebagai berikut :
a). Kepentingan yang sama
b). Keadilan
c). Kejujuran
d). Solidaritas
e). Kerja sama, dan
f). Kesetiaan teradap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan bangsa indonesia yang dimulai dicetuskan dan dirintis oleh Boedi Oetomo tahun 1908 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.



Pertemuan Ke-Dua
 
B. Kedudukan Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
     1. Kedudukan
              Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, wawasan nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.

      2.  Fungsi
              Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan perbuatanbagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
      3.  Tujuan
            Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme yang tinggi di segala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan wawasan nusantara.  



Pertemuan Ke-Tiga 
 
C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara

    1. Aspek-Aspek Trigatra
        a). Letak dan Bentuk Geografis
        Indonesia terletak pada 6 derajat LU-11 derajat LS, 95 derajat BT-141 derajat BT, dilalui khatulistiwa yang ditengah-ditengahnya terbentang garis equator sehingga indonesia mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
        
        b).  Letak dan Kemampuan Penduduk
               Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah.
         
        c).  Keadaan dan Kekayaan Alam
            Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat atmosfir, di permukaan bumi, di laut, di perairan dan di dalam bumi. Sumber-sumber alam sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas di mana indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai sumber-sumber alam yang melimpah ruah.
             Sebagai gambaran umum sumber-sumber alam termasuk sumber-sumber pelincan atau mineral, sumber-sumber nabati atau flora dan sumber-sumber hewani atau fauna.
 
    2. Aspek-Aspek Pancagatra
        a).  Ideologi 
               Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai kehidupan yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistimatis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. 
      
        b).  Politik
            Politik di artikan sebagai asas, haluan atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi ke dalam dua sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output.

        c).  Ekonomi
              Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara.

        d).  Sosial Budaya
               Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, halangan dan gangguan (ATHG).

        e).  Pertahanan dan Keamanan
               Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam pertahanan dan keamanan bangsa indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

3. Hubungan Antargatra
        Hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut:
    a). Gatra geografi, karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi karakter geografi.
    b). Antara gatra geografi dan gatra kependudukan, bentuk-bentuk kehidupan serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter geografi dan sebaliknya karakter geografi mempengaruhi kehidupan penduduknya.
     c). Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam, kehidupan dan penghidupan pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas, dan persebaran kekayaan alam, demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan khususnya kekayaan alam yang dapat dipengaruhi.
 
 

Pertemuan Ke-Empat
 
D. Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Nusantara
         Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan dan tutan bagi setiap warga negara indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi atau menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
          Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut:
1). Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.
2). Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan serta kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
3). Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap bataniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang pencipta.
4). Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuh kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara indonesia.
        Adapun peran serta dalam penerapan asas-asas wawasan nusantara dalam tata kehidupan nasional memerlukan kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam seluruh proses penyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mengisi pembangunan. Peran siswa dalam mendukung implementasi wawasan nusantara adalah sebagai berikut:
1). Mendukung persatuan bangsa.
2). Berkemanusiaan yang adil dan berdab.
3). Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama atas kepentingan individu atau golongan.
4). Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam bermasyarakat.
5). Mempunyai kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual.
6). Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
7). Berbudi pekerti, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
8). Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
9). Mewujudkan kepentingan nasional.
10. Memelihara da memperbaiki demokrasi.
11). Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan taqwa.
12). Menciptakan kerukunan umat beragama.
13). Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
14). Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
15). Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
16). Merubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
17). Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
18). Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll) dalam masyarakat.

0 Response to "Materi PPKn Kelas X Semester 2 (BAB 7) WAWASAN NUSANTARA DALAM KONTEKS NKRI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel